Kisah Kisah Kanibal Paling
Terkenal Di Dunia - Inilah kisah-kisah luar biasa tentang sekelompok
orang yang melakukan praktek kanibalisme demi mempertahankan hidupnya.
Bencana
yang terjadi membuat orang tidak lagi bisa berpikir normal. Betapa
tidak, terdampar di pegunungan terpencil di musim dingin, tanpa makanan,
apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidup?
1. Kasus Jatuhnya Pesawat Uruguay Force Flight di Andes: Kasus Kanibalisme Paling Terkenal
Inilah
kasus kanibalisme paling terkenal dalam sejarah, terjadi di pegunungan
Chili, Andes, perbatasan Argentina-Chilli pada musim dingin tahun 1972.
Peristiwa
ini bermula dengan jatuhnya pesawat carteran Uruguay Air Force Flight
571 yang membawa 45 orang penumpang, termasuk di dalamnya tim rugby dan
keluarganya, di pegunungan Chili, Andes, 13 Oktober 1972.
Dari
kecelakaan itu, 29 penumpang berhasil selamat, namun medan yang berat
membuat satu demi satu korban berjatuhan. Delapan orang tewas tertimbun
longsoran salju, beberapa lainnya menyusul ke alam baka karena berbagai
sebab, di antaranya, suhu yang luar biasa dingin dan cidera.
Praktis
yang tersisa hanya 16 orang, mereka berhasil di selamatkan pada 23
Desember 1972. Itupun, setelah mereka sendiri berjuang mencari bantuan,
karena operasi penyelamatan telah dihentikan jauh-jauh hari.
Pemerintah
setempat sudah menganggap mereka sebagai korban hilang yang tak
ditemukan, sampai akhirnya para korban itu datang sendiri melaporkan
lokasi mereka. Luar biasa!!!
Bayangkan,
berada di ketinggian 3.600 meter di atas permukaan laut pada saat musim
dingin sedang hebat-hebatnya. Salju yang turun deras, nyaris membekukan
semuanya.
Nah,
para korban ini, hanya memakai pakaian seadanya, tidak ada makanan,
siapapun tak bisa berpikir normal. Bagaimana caranya bertahan hidup,
itulah satu-satunya yang ada dalam pikiran mereka.
Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan memakan teman-teman mereka yang telah tewas. Ini bukan keputusan mudah, bahkan terlalu berat, tapi harus dilakukan jika ingin hidup.
Yang menyakitkan, lewat radio mereka memonitor kalau upaya pencarian mereka dihentikan karena lokasi kecelakaan tidak ditemukan.
Operasi
penyelamatan mereka dihentikan setelah delapan hari pencarian, atau 11
hari mereka jatuh di gunung. Pihak berwenang menganggap semua korban
pasti tidak ada yang selamat.
Bisa
dimaklumi, lokasi pengunungan itu sangat sulit diakses, sementara dari
udara terlihat semua berwarna putih karena tertutup salju. Celakanya,
pesawat itu pun berwarna putih.
Nando Parrado, Roberto Canessa dan Sergio Katalan
(berdiri di belakang: penduduk yang menolong mereka)
Persisnya,
72 hari mereka survive sebelum akhirnya ditemukan tim SAR. Itupun
setelah dua orang dari korban, Nando Parrado dan Roberto Canessa,
berjuang mencari bantuan.
Mereka
menuruni pegunungan, mencari jalan menuju 'kehidupan'. Selama 12 hari
keduanya menempuh jalan sulit, penduduk setempat, Sergio Katalan,
menemukan mereka.
Endingnya,
semua korban (16 orang) dibawa ke rumah sakit Santiago dan dirawat
karena menderita penyakit ketinggian, dehidrasi, radang dingin, patah
tulang, kudis dan gizi buruk.
Pengalaman
luar biasa ini, difilmkan pada tahun 1993, dan sejak itu menjadi salah
satu kisah ajaib paling terkenal sepanjang masa.
Tahun
2006 lalu, Nando Parrado, salah seorang yang selamat, membukukan
pengalamnya yang dramatis itu dalam buku berjudul Miracle in the Andes:
72 Days on the Mountain and My Long Trek Home.
2. Ekspedisi Franklin
Kisah
Kisah Kanibal Paling Terkenal Di Dunia - Inilah ekspedisi yang paling
disesali sepanjang masa yang populer dengan sebutan ekspedisi Franklin.
Seorang
perwira angkatan laut yang sudah berpengalaman dan berkali-kali
memimpin ekspedisi, dan kali itu tahun 1845, dia diperintahkan Sir John
Barrow memimpin ekspedisi lagi, yakni menyelesasikan pemetaan bagian
barat laut ujung Kanada dan melayari Kutub Utara.
Ekspedisi itu sendiri dilakukan dua kapal, Erebus dan HMS Terror, dua kapal canggih di zamannya.
Tapi
kecanggihan teknologi, tak mampu mengalahkan alam. Konon dua kapal ini
terkepung es di Victoria Selat dekat Pulau King William di Arktik
Kanada. Franklin dan 128 crew dan peneliti, hilang.
Nasib
ekspedisi Franklin ini baru terungkap berabad-abad kemudian. Selama itu
pencarian terus dilakukan, bahkan dengan iming-iming hadiah.
Sebuah
pencarian yang dipimpin oleh Francis Leopold McClintock pada tahun 1859
menemukan sebuah catatan yang tertinggal di Pulau King William tentang
rincian ekspedisi itu. Pencarian kemudian dilanjutkan sampai abad ke-19.
Barulah
pada tahun 1981, lewat penelitian tim ilmuwan yang dipimpin Prof Owen
Beattie, seorang antropologi dari Universitas Alberta, berhasil
mengungkap beberapa hal dari temuan mereka di Pulau Beechey dan Pulau
Raja William.
Di
Pulau Beechey di mana beberapa awak dikubur, ditemukan bahwa mereka
meninggal karena radang paru-paru dan mungkin TBC dan keracunan timah.
Tapi
penemuan yang juga mengejutkan di Pulau King Williams di mana
terjadinya kanibalisme karena kelaparan sehingga akhirnya semua
terbunuh.
3. Kapal Pemburu Paus Essex
Cerita
tentang kanibalisme untuk survive di kalangan pelaut sebenarnya bukan
hal yang baru. Bahkan pada awal-awal abad ke-19 dunia maritim marak
dengan cerita-cerita mengerikan semacam itu. Salah satu contohnya adalah
Kapal Essex, kapal pemburu paus, pada tahun 1820.
Kisah
itu dimulai dengan kecelakaan kapal pada tahun 1820, di mana paus
menabrak Essex yang menyebabkan kapal tersebut tenggelam di 2.000 mil
laut (3.700 km) sebelah barat pantai barat Amerika Selatan.
Sebanyak
21 awak berhasil menyelamatkan diri di Pulau Henderson, wilayah
kepulauan Pitcairn. Di Pulau Henderson mereka bertahan dengan makan
ikan, burung juga tumbuhan yang ada, juga ditemukan sumber mata air
kecil untuk minum.
Sayangnya,
sumber daya alam pulau itu hanya cukup untuk seminggu, selanjutnya
tidak ada lagi yang bisa dimakan. Mereka masih mencoba bertahan dengan
minum air kencing sendiri, tapi tidak lama. Jadi, bisa ditebak apa yang
terlintas di pikiran mereka untuk bisa bertahan.
Di
sinilah berlaku hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang. Mereka
saling membatai, saling memakan. Tidak ada teman, sahabat, bahkan
saudara, semua saling bantai. Tragisnya, kapten kapal, Pollard ikut
memakan sepupunya, Owen Coffin, yang sebelumnya dibantai oleh anak
buahnya sendiri.
Pertolongan
baru datang hampir setahun kemudian oleh kapal penangkap ikan Dauphin
Nantucket 95. Saat itu dua orang yang selamat, kapten Pollard dan
Ramsdell, orang yang membunuh Coffin sepupu Pollard. Di tempat terpisah
crew lain berhasil diselamatkan kapal dagang India.
Sebanyak
delapan orang berhasil diselamatkan. Pengakuan mereka, mereka berhasil
bertahan hidup dengan mengkonsumsi mayat tujuh temannya.
4. Pengepungan Leningrad
Inilah
kisah pengepungan paling lama dan paling banyak korban sepanjang
sejarah. Pengepungan Leningrad atau popular juga dengan sebutan Blokade
Leningrad, adalah operasi militer berkepanjangan yang dilakukan oleh
Jerman dan pasukan pertahan Finlandia untuk memblokade Leningrad pada 8
September 1941. Pengepungan ini berlangsung selama dua tahun.
Pengepungan Leningrad yang menimbulkan korban 1,5 juta jiwa.
Kota
ini benar-benar terisolasi, baik di darat maupun laut. Selama
berbulan-bulan, para penduduk hanya makan dari danau yang ada di sana,
tapi ketika musim dingin tiba, danau beku. Tentara Soviet mengalami
kesulitan untuk memasok makanan. Masyarakat mulai kelaparan.
Untuk
memenuhi kebutuhan akan makanan, para tukang roti di kota itu
diperintahkan untuk membuat roti yang dicampur dengan serbuk gergaji.
Ini semata-mata untuk bertahan hidup.
Selebihnya,
burung, tikus, dan makan-makanan lain yang dalam kondisi normal jijik
untuk dimakan, terpaksa menjadi santapan. Ini semua demi perut, dan demi
kehidupan. Ketika tidak ada lagi yang bisa dimakan, maka mulailah
terjadi kanibalisme.
Praktek
ini terjadi semakin meluas di seluruh kota, sampai-sampai Polisi
Leningrad merasa perlu melakukan patrol anti-kanibalisme, untuk mencegah
kondisi makin buas dan tak terkendali.
Dan
memang itulah tujuan Jerman dan Finlandia untuk menjatuhkan Soviet.
Sekalipun belakangan diakui bahwa kanibalisme ini kenyataannya
menyelamatkan kehidupan banyak orang, tapi pada saat itu polisi tetap
melarang perbuatan itu.
Meski begitu kanibalisme tetap terjadi meski sembunyi-sembunyi. Diperkirakan, tragedi itu menyebabkan tewasnya 1,5 juta orang.
Berdasarkan
catatan, ini bukan pertama kalinya rakyat Soviet melakukan kanibalisme.
Sebelumnya, tahun 1932-1933 terjadi bencana kelaparan yang luas di
Ukraina yang menyebabkan praktek kanibalisme terjadi di kawasan itu.
0 komentar:
Posting Komentar
maaf kalu komentar sobat-sobat tidak dibalas dengan cepat. karena adminnya hanya saya yang tidak 24jam. Dan berkomentarlah yang sopan.
no spam, no rasist, no anarkis